Mobil Esemka: Membuat atau
Merakit?
Mobil Esemka
Menulis
tentang Esemka lagi. Menurut saya masih banyak pelajaran dari mobil Esemka yang
sedang heboh saat ini, yang mungkin perlu diluruskan kembali, agar nanti tidak
terjadi kebohongan publik dan pembodohan masyarakat.
Membuat atau
Merakit?
Membuat bisa
didefinisikan proses untuk menciptkan produk atau sesuatu dari bahan mentah
sampai menjadi produk/sesuatu yang langsung bisa digunakan ( mungkin ada
definisi lain silahkan ). Merakit bisa didefinisikan proses membuat
produk/barang dari bagian/komponen yang sudah ada sehingga menjadi produk jadi.
Nah dari
definisi diatas bisa diaplikasikan pada mobil Esemka yang katanya semuanya
“dibuat” oleh anak-anak SMK kecuali beberapa alat elektronik yang sebagian di
impor. Dan sebagai bukti bahwa itu benar-benar buatan anak SMK, cetakan mesin
dan segala sesuatunya ada di Solo Tekno Park, bisa dilihat sendiri disana,
katanya.
Kalau memang
itu benar, saya acungkan ke-4 jempol saya. Tapi apakah itu benar? Mereka
katanya punya cetakan mesin, artinya mereka harus punya juga desain mesin. Nah
pertanyaanya, apa iya anak SMK bisa mendesain mesin? Kalau memang anak SMK bisa
merancang desain mesin, maka semua engineer pabrikan mobil terkemuka di dunia,
mereka cuma sampah toh disini anak SMK bisa melakukannya? betul toh???
Kedua, yang
namanya cetakan mesin, hasil cetakannya tidak bisa langsung digunakan, masih
butuh proses yang panjang dengan ketelitian pengerjaan yang benar-benar
presisi. Nah apakah mereka punya mesinnya? Apakah anak-anak SMK mampu
mengoperaikan mesin-mesin tersebut?
Ketiga,
mereka harus menguasai ilmu metalurgi. Untuk membuat mesin, tiap-tiap komponen
menggunakan jenis besi/baja/aloy dengan spesifikasi tertentu, dengan tingkat
kekerasan tertentu. Nah apakah meraka juga sudah punya ilmunya? Sudah laboratorium
pengujiannya?
Keempat,
merakit mesin. Merakit mesin mobil tidak sama dengan merakit sepeda. Merakit
sepeda mungkin kunci inggris sudah cukup, merakit mesin mobil jauh lebih
kompleks. Apakah mereka punya teknologi untuk merakit mesin tersebut? Belum lagi
pemilihan baut, ring dan sebagainya, apakah benar anak SMK bisa melakukannya?
Itu baru
dalam tahap mesin, belum pada komponen lainnya, yang menurut pengamatan
kebanyakan orang meniru komponen mobil-mobil yang saat ini banyak dijalanan.
Pertanyaannya apakah mobil Esemka yang meniru mereka atau mereka malah yang
meniru mobil Esemka? Tanyakan pada rumput yang bergoyang …. :D.
Nah melihat
sedikit paparan saya diatas dan pernyataan-pernyataan para petinggi Mobil
Esemka yang memang komponen mesin dipesan di beberapa perusahaan di indonesia,
yang artinya tidak dibuat sendiri, maka bisa disimpulkan bahwa mereka itu
“Merakit” bukan “Membuat”.
Kalau mereka
masih ngotot karena punya bukti berupa cetakan mesin, tanyakan juga desain
mesinnya ada tidak? Kalau tdak punya desain mesinnya, ya sama juga bohong.
Kalau cuma cetakan, mesin yang sudah jadi itu tinggal di gibs sudah jadi
cetakan.
Disini saya
tidak ingin melemahkan atau meremehkan atau menjelek-jelekkan mobil Esemka,
tapi mohon kejujurannya. Supaya nanti jangan sampai membuat malu bangsa
sendiri. Sudah kenceng berkoar-koar membuat, tapi ditanyakan mana desain
mesinnya? ternyata tidak punya.
Studi
Banding
Ketika saya
menjadi mahasiswa, pernah studi banding ke Texmaco, sekitar tahun 2002. Texmaco
saat itu memproduksi mesin Bus, Truck, Kapal dan lain sebagainya. Waktu itu
saya melihat di divisi pembuatan mesin Bus dan Truck. Dikatakan bahwa desain
mesinnya membeli lisensi dari mesin Mercedes.
Semua
peralatan produksi disitu semua standar yang digunakan juga oleh pabrikan
Mercedes. Canggih, semuanya serba digital. Laboratorium metalurginya sangat
maju untuk menguji semua kekuatan logam. Semua pekerja disitu sudah sampai
tingkatan engineer.
Desain mesin
beserta detilnya, itu kalau dijadikan satu, tebalnya bisa ribuan halaman. Nah
yang jadi pertanyaan, desain mesinnya sama, peralatan produksinya sama, tapi
setelah dirakit terrnyata hasilnya tidak sama. Mesin Mercedes suaranya halus
sedangkan mesin buatan Texmaco sangat bising dan getarannya luar biasa. Meski
sudah dibandingkan secara detil dan proses produknya yang diperbaiki, tetap
saja hasilnya tidak sama.
Nah studi
banding ini mungkin bisa dijadikan suatu perbandingan untuk mencari titik temu
apakah Mobil Esemka itu “Membuat” atau “Merakit”.
Kalau ada
kekurangannya mohon maaf lah, piss - love jogja and you.

03.17
Ajeng




0 komentar:
Posting Komentar