Kitab Salat
1. Permulaan azan
- Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
Dahulu, orang-orang Islam ketika tiba di Madinah,
mereka berkumpul lalu memperkirakan waktu salat. Tidak ada seorang pun yang
menyeru untuk salat. Pada suatu hari mereka membicarakan hal itu. Sebagian
mereka berkata: Gunakanlah lonceng seperti lonceng orang Kristen. Sebagian yang
lain berkata: Gunakanlah terompet seperti terompet orang Yahudi. Kemudian Umar
berkata: Mengapa kalian tidak menyuruh seseorang agar berseru untuk salat?
Rasulullah saw. bersabda: Hai Bilal, bangunlah dan serulah untuk salat. (Shahih
Muslim No.568)
2. Perintah menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat
3. Sunat menunjuk dua orang muazin untuk satu mesjid
4. Sunat membaca seperti yang dikumandangkan muazin
bagi yang mendengar azan kemudian membaca selawat untuk Nabi saw. dan memohon
wasilah untuknya
5. Keutamaan azan dan larinya setan ketika mendengar
azan
- Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., Beliau bersabda: Sesungguhnya setan,
apabila mendengar azan untuk salat, ia berlari sambil terkentut-kentut sampai
tidak mendengarnya lagi. Ketika azan telah berhenti, ia kembali menghasut.
Apabila mendengar iqamat, ia pergi sampai tidak mendengarnya. Ketika iqamat
telah berhenti, ia kembali menghasut lagi. (Shahih Muslim No.582)
6. Sunat mengangkat dua tangan sejajar pundak ketika
takbiratul ihram, akan rukuk dan bangun dari rukuk serta tidak mengangkat
tangan ketika bangun dari sujud
7. Menetapkan takbir tiap kali turun dan bangun dalam
salat, kecuali bangun dari rukuk membaca: "Allah mendengar orang yang
memuji-Nya"
8. Wajib membaca surat Al-Fatihah setiap rakaat dan
bagi orang yang tidak bisa dan belum mempelajarinya disarankan membaca surat
lain, selain surat Fatihah
9. Dalil tidak boleh mengeraskan bacaan basmalah
10. Dalil bahwa basmalah adalah awal ayat tiap surat
kecuali surat At-Taubah
11. Tasyahhud dalam salat
12. Selawat kepada Nabi saw. sesudah tasyahhud
13. Membaca "sami`allahu liman hamidah" dan
"aamiin"
14. Bertasbih bagi lelaki dan tepuk tangan bagi wanita
jika ingin mengingatkan sesuatu di dalam salat
15. Perintah membaguskan, menyempurnakan dan khusyuk
dalam salat
16. Larangan mendahului imam dalam rukuk, sujud atau
lainnya
17. Meluruskan barisan dan merapikannya, berdesakan
dalam barisan pertama dan berlomba mendapatkannya, mendahulukan orang-orang
yang punya keutamaan dan mendekatkan mereka kepada imam
- Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Luruskanlah barisan kalian.
Sesungguhnya kelurusan barisan salat termasuk bagian dari kesempurnaan salat.
(Shahih Muslim No.656)
- Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sempurnakanlah barisan,
karena sesungguhnya aku dapat melihat engkau yang ada di belakangku. (Shahih
Muslim No.657)
- Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Rasulullah saw., beliau bersabda: Luruskanlah
barisan dalam salat, karena lurusnya barisan itu termasuk kebaikan salat.
(Shahih Muslim No.658)
- Hadis riwayat Nukman bin Basyir ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sebaiknya
engkau mau meluruskan barisanmu atau Allah akan menancapkan rasa permusuhan di
antara engkau. (Shahih Muslim No.659)
- Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seandainya manusia
tahu apa (keutamaan) yang terdapat dalam azan dan barisan pertama, kemudian
mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, pasti mereka akan
mengundinya. Seandainya mereka tahu apa (keutamaan) yang terdapat dalam
bersegera (datang sedini mungkin) melakukan salat, pasti mereka berlomba-lomba
melakukannya. Seandainya mereka tahu apa yang terdapat dalam salat Isyak dan
salat Subuh, pasti mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak. (Shahih
Muslim No.661)
- Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Seandainya kalian
(atau mereka) tahu apa yang ada dalam barisan depan, tentu akan diadakan
undian. (Shahih Muslim No.663)
18. Wanita boleh ke mesjid apabila tidak menimbulkan
hal-hal yang negatif dan tanpa memakai wangi-wangian
19. Mengikuti imam dan bergerak setelah gerakan imam
20. Salat dengan selembar pakaian dan cara
pemakaiannya
Kitab Salat Jumat
1. Kewajiban mandi Jumat atas setiap lelaki dewasa dan
keterangan tentang beberapa hal yang dianjurkan
- Hadis riwayat Abdullah bin Umar, ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah bersabda: Bila salah seorang
di antara kalian hendak melakukan salat Jumat, maka hendaknya ia mandi. (Shahih
Muslim No.1393)
- Hadis riwayat Umar bin Khathab: ia berkata:
Bahwa Rasulullah memerintahkan mandi (Jumat). (Shahih
Muslim No.1395)
- Hadis riwayat Umar bin Khathab, ia berkata:
Rasulullah bersabda: Bila salah seorang di antara
kalian hendak melakukan salat Jumat, maka hendaklah ia mandi. (Shahih Muslim
No.1396)
- Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Mandi pada hari Jumat
adalah wajib bagi setiap orang yang balig. (Shahih Muslim No.1397)
- Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Biasanya kaum muslimin berangkat untuk melaksanakan
salat Jumat dari rumah-rumah mereka dari desa-desa sekitar Madinah dengan
memakai abaya (sejenis jubah). Debu-debu mengenai mereka, sehingga mengeluarkan
bau tubuh. Lalu seseorang di antara mereka mendatangi Rasulullah saw. yang
berada di dekatku. Rasulullah saw. bersabda: Sepatutnya kalian mandi untuk
menyambut hari ini. (Shahih Muslim No.1398)
2. Memakai wangi-wangian dan bersiwak pada hari Jumat
- Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Bahwa ia pernah menyebutkan sabda Nabi saw. tentang
mandi pada hari Jumat. (Shahih Muslim No.1401)
- Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Hak Allah atas setiap
muslim adalah mandi setiap tujuh hari, membasuh kepala dan tubuhnya. (Shahih
Muslim No.1402)
- Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang pada
hari Jumat mandi seperti mandi jinabat, kemudian berangkat awal (ke mesjid),
maka seakan-akan ia bersedekah seekor unta gemuk. Barang siapa berangkat pada
waktu kedua, maka ia seakan-akan ia bersedekah seekor sapi. Barang siapa
berangkat pada waktu ketiga, maka seakan-akan ia bersedekah seekor kambing
bertanduk. Barang siapa yang berangkat pada waktu keempat, maka seakan-akan ia
bersedekah seekor ayam. Dan barang siapa berangkat pada waktu kelima, maka
seakan-akan ia bersedekah sebutir telur. Dan bila imam telah naik mimbar (untuk
berkhutbah), maka para malaikat hadir untuk mendengarkan zikir. (Maksudnya
mereka tidak lagi mencatat orang yang datang ke mesjid setelah khutbah
dimulai). (Shahih Muslim No.1403)
3. Tenang ketika mendengarkan khutbah Jumat
- Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Bila engkau berkata
kepada temanmu: "Diam!" pada hari Jumat, saat imam berkhutbah, maka
engkau benar-benar berbicara sia-sia. (Shahih Muslim No.1404)
4. Tentang waktu mustajab pada hari Jumat
- Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. menyebut hari Jumat, beliau
bersabda: Di hari itu ada saat-saat, di mana bila seorang muslim salat dan
meminta sesuatu tepat pada saat itu, pasti Allah memberinya. (Shahih Muslim
No.1406)
5. Petunjuk umat ini pada hari Jumat
- Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Kita adalah umat terakhir,
tetapi kita umat yang lebih dahulu pada hari kiamat nanti. Karena setiap umat
diberi kitab sebelum kita, sedangkan kita diberi kitab sesudah mereka. Kemudian
hari ini (hari Jumat), hari yang telah ditentukan Allah untuk kita, Allah telah
memberi petunjuk kepada kita pada hari tersebut, maka umat lain mengikuti kita,
besok (hari Sabtu) umat Yahudi dan lusa (hari Ahad) umat Kristen. (Shahih
Muslim No.1412)
6. Waktu salat Jumat adalah ketika matahari
tergelincir
- Hadis riwayat Sahal ra., ia berkata:
Kami tidak tidur siang dan makan siang, kecuali
setelah melaksanakan salat Jumat. (Shahih Muslim No.1422)
- Hadis riwayat Salamah bin Akwa` ra. ia berkata:
Kami dahulu melakukan salat Jumat bersama Rasulullah
saw. pada saat matahari telah tergelincir (condong ke barat) kemudian pulang,
berjalan sambil meniti tempat teduh. (Shahih Muslim No.1423)
7. Menjelaskan dua khutbah sebelum salat dan duduk
antara dua khutbah
- Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Rasulullah saw. selalu menyampaikan khutbah Jumat
sambil berdiri kemudian duduk dan berdiri lagi. Ia berkata: Seperti yang
dilakukan oleh kaum muslimin saat ini. (Shahih Muslim No.1425)
8. Tentang firman Allah: Dan apabila mereka melihat
perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka
tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhutbah)
- Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Bahwa Pada hari Jumat, ketika Nabi saw. sedang berdiri
menyampaikan khutbah, tiba-tiba datang kafilah dari Syam. Kaum muslimin yang
saat itu sedang mendengarkan khutbah Nabi berhambur keluar menuju kafilah
tersebut, sehingga hanya dua belas orang yang tetap (berada dalam mesjid). Lalu
turunlah ayat yang terdapat dalam surat Al-Jumu`ah ini: Bila mereka melihat
perdagangan "bisnis" atau permainan, mereka bubar demi hal tersebut,
meninggalkanmu yang sedang berdiri "berkhutbah". (Shahih Muslim
No.1428)
9. Sunat memendekkan salat dan khutbah Jumat
- Hadis riwayat Ya`la bin Umayah ra.:
Dari Shafwan bin Ya`la dari ayahnya bahwa ia mendengar
Nabi saw. membaca ayat Alquran di atas mimbar Dan mereka menyeru: Wahai Malik.
(Shahih Muslim No.1439)
10. Salat sunat tahiyat mesjid ketika imam sedang
berkhutbah
- Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Ketika Nabi saw. sedang berkhutbah pada hari Jumat,
tiba-tiba datang seseorang (untuk melaksanakan salat Jumat). Rasulullah saw.
bertanya kepada orang itu: Hai fulan, apakah engkau sudah melakukan salat
(tahiyat mesjid)? Orang itu menjawab: Belum. Lalu sabda Rasul: Bangun dan
salatlah. (Shahih Muslim No.1444)
11. Surat yang dibaca pada hari Jumat
- Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw. bahwa: Dalam salat Subuh, di hari Jumat
Nabi saw. membaca surat As-Sajadah dan Al-Insan. (Shahih Muslim No.1455)
12. Salat sunat sesudah salat Jumat
- Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.:
Bahwa setelah mengerjakan salat Jumat, ia pulang dan
mengerjakan salat sunat dua rakaat di rumah. Kemudian ia berkata: Dulu
Rasulullah saw. berbuat demikian. (Shahih Muslim No.1460)
1. Pengendara sepatutnya mengucapkan salam kepada
pejalan kaki dan kelompok yang beranggota lebih sedikit mengucapkan salam
kepada kelompok yang beranggota lebih banyak
- Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Seorang pengendara hendaknya
mengucapkan salam kepada pejalan kaki dan pejalan kaki mengucapkan salam kepada
orang yang duduk dan jamaah yang beranggota lebih sedikit mengucapkan salam
kepada jamaah yang beranggota lebih banyak. (Shahih Muslim No.4019)
2. Di antara hak muslim terhadap muslim lain adalah
menjawab salam
- Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Ada lima kewajiban bagi
seorang muslim terhadap saudaranya yang muslim; menjawab salam, mendoakan orang
yang bersin, memenuhi undangan, menjenguk orang sakit dan mengiring jenazah.
(Shahih Muslim No.4022)
3. Larangan memulai salam kepada Ahli Kitab dan cara
menjawab salam mereka
- Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila Ahli Kitab mengucapkan
salam kepadamu, maka jawablah: Wa`alaikum. (Shahih Muslim No.4024)
- Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya orang Yahudi
itu bila mengucapkan salam kepada kalian mereka mengucapkan: "Assaamu
`alaikum" (kematian atas kalian), maka jawablah dengan:
"Wa`alaka" (semoga menipa kamu). (Shahih Muslim No.4026)
- Hadis riwayat Aisyah ra.:
Sekelompok orang Yahudi meminta izin untuk menemui
Rasulullah saw. lalu mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian
atas kalian). Aisyah menyahut: "Bal `alaikumus saam" (sebaliknya
semoga kalianlah yang mendapatkan kematian). Rasulullah saw. menegur: Hai
Aisyah, Sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata:
Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah saw. bersabda:
Aku telah menjawab: "Wa `alakum" (semoga menimpa kalian). (Shahih
Muslim No.4027)
4. Mengucapkan salam kepada anak kecil
- Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Rasulullah saw. pernah melewati anak-anak lalu beliau
mengucapkan salam kepada mereka. (Shahih Muslim No.4031)
5. Wanita boleh keluar untuk memenuhi kebutuhan
manusia
- Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Saudah keluar setelah diwajibkan hijab atasnya untuk
memenuhi suatu keperluannya. Dia adalah seorang wanita yang bertubuh besar
melebihi wanita-wanita yang lain sehingga mudah dibedakan bagi orang
mengenalnya. Kemudian Umar bin Khathab melihatnya lalu berkata: Hai Saudah!
Demi Allah, bagaimanapun kamu pasti kami kenali maka perhatikanlah cara kamu
keluar rumah! Ia melanjutkan: Lalu berbaliklah Saudah untuk segera pulang
sementara Rasulullah saw. berada di rumahku sedang menyantap makan malam dengan
tulang yang masih di tangannya. Ketika itulah Saudah masuk dan mengadu: Ya
Rasulullah! Aku baru saja keluar. Lalu Umar bin Khathab menegurku begini dan
begini. Ia melanjutkan (Aisyah): Kemudian diwahyukan kepada Rasulullah saw.
(ayat ke 59 surat Al-Ahzab) pada saat tulang masih berada di tangan beliau yang
belum beliau letakkan. Kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya telah diizinkan
bagi kalian, kaum wanita, untuk keluar memenuhi keperluan kalian. (Shahih
Muslim No.4034)
6. Haram berduaan dengan lawan jenis dan menemuinya
- Hadis riwayat Uqbah bin Amir ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Hindarkanlah diri
kalian masuk menemui wanita. Seorang sahabat Ansar bertanya: Ya Rasulullah,
bagaimana kalau ipar? Rasulullah saw. bersabda: Ipar itu maut (lebih
mengkhawatirkan). (Shahih Muslim No.4037)
7. Menerangkan bahwa bagi orang yang terlihat berduaan
dengan seorang perempuan sedangkan perempuan itu adalah istrinya atau muhrimnya
disunatkan mengatakan "ini Fulanah" untuk menghindari prasangka buruk
terhadapnya
- Hadis riwayat Shafiyah binti Huyaiy ra., ia berkata:
Suatu malam ketika Nabi saw. sedang beriktikaf, aku
datang mengunjungi beliau untuk mengajak bicara. Setelah itu aku pun bangkit
berdiri untuk pulang dan Rasulullah saw. ikut berdiri untuk mengantarkanku.
Tempat tinggal Shafiyah adalah di rumah Usamah bin Zaid. Tiba-tiba lewat dua
orang Ansar. Tatkala mereka melihat Nabi saw. mereka mempercepat jalan mereka
lalu Nabi saw. berseru: Tunggulah! Dia adalah Shafiyah binti Huyaiy. Mereka
berdua segera menyahut: Maha suci Allah, ya Rasulullah! Rasulullah saw.
bersabda: Sesungguhnya setan itu berada di dalam aliran darah tubuh manusia dan
aku khawatir akan menimbulkan prasangka buruk di hati kalian atau mengatakan
sesuatu. (Shahih Muslim No.4041)





0 komentar:
Posting Komentar